Translasi
adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara
global.
Convenience
Translation adalah perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada translasi
saham asing dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan atau ingin
mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang
saham asing.
Masalah
translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang
meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses
translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas
translasi mata uang asing.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS
ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Kurs
yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestik :
1. Kurs
saat ini : kurs yang berlaku pada
tanggal laporan keuangan
2. Kurs
historis : kurs yang berlaku saat
aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan
mata uang asing pertama muncul
3. Kurs
rata-rata : rata-rata kurs historis
dengan kurs saat ini
Tipe
penyesuaian transaksi :
1.
Gains and losses settled transactions
muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan
tingkat pada pencapaian.
2.
Gains or losses unsettled transactions
muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.
Cara
untuk membukukan keuntungan dan kerugian transaksi :
a. Perspektif
transaksi tunggal : penyesuaian nilai tukar
dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan
bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
b. Perspektif
transaksi ganda : mempertimbangkan
kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan (FASB
No. 52)
Translasi
Mata Uang Asing
a. Metode
Nilai Tukar Tunggal (metode kurs saat ini)
Mengaplikasikan
nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau harga saat ini terhadap semua saham
dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum
ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
b. Metode
Nilai Tukar Ganda (mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis)
1.
Metode
current-noncurrent
Aset
lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs saat ini.
Aset
dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis.
Item-item
laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan
atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang
dilaporkan
Kelemahan
: sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan definisi current dan non
current merupakan klasifikasi bukan justifikasi konseptual pada nilai tukar
yang digunakan dalam translasi mata uang asing.
2.
Metode
moneter-nonmoneter
Aset
dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini dan dinilai sebagai
risiko nilai tukar
Item
non moneter ditranslasikan dalam kurs historis
Kelemahan
: moneter dan non moneter merupakan skema klasifikasi yang mengarah pada hasil
yang kurang baik.
3.
Metode
kurs sementara
Translasi
mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut,
tetapi bukan penilaian aktual. Item moneter ditranslasikan dengan kurs saat
ini, item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan
awal.
Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
1. Penangguhan
: penyesuaian translasi mata uang asing diakumulasikan secara terpisah sebagai
bagian penggabungan modal.
2. Penangguhan
dan amortisasi : menangguhkan keuntungan dan kerugian secara mengamortisasi
penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait.
3. Penangguhan
sebagian : mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui
keuntungan hanya jika terealisasi saja
4. Tidak
ada penangguhan.
PENGEMBANGAN AKUNTANSI MASALAH
TRANSLASI MATA UANG ASING
1. Pra
1965 : metode current-non
current serta keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung
terhadap pendapatan.
2. 1965-1975 : pengecualian
khusus metode current-non current dimana persediaan dapat ditranslasikan dengan
kurs historis.
3. 1975-1781 : FAS
No. 8 yaitu memasukkan unsur-unsur GAAP AS dengan menerima metode kurs
sementara dimana keuntungan dan kerugian transaksi harus diakui dalam
pendapatan saat periode perubahan kurs.
4. 1981
– sekarang : FAS No. 52 mengenai translasi saat mata uang lokal adalah mata
uang fungsional, translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang
fungsional dan translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
-
Perspektif Laporan : FAS No. 52 tidak
konsisten dengan teori konsolidasi
-
Harga Perolehan : mentranslasikan neraca
berdasarkan harga perolehan dengan nilai tukar saat ini tidak menghasilkan
harga perolehan ataupun nilai lancar
-
Konsep Pendapatan : penyesuaian dibuat
berhungan langsung dengan ekuitas pemegang saham, tidak dihitung dalam laporan
laba-rugi
-
Laba Terkelola : translasi mata uang
asing memberi peluang untuk mengelola laba
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN
INFLASI
Penggunaan
kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset non moneter yang bertempat dalam
kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan pendanaan mata uang
domestik jauh di bawah nilai aslinya sehingga laba yang ditranslasikan akan
lebih besar karena berhubungan dengan biaya depresiasinya. Infomasi ini salah
sehingga FASB memutuskan untuk menentang penyesuaian inflasi sebelum translasi
matauanga asing karene tidak konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga
perolehan.
TRANSLASI MATA UANG ASING DI
BERBAGAI NEGARA
1. Inggris : laporan
keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu pada level harga saat itu lalu
ditranslasikan menggunakan kurs saat ini.
2. Amerika
Serikat : metode kurs sementara.
3. Jepang : kurs saat ini pada semua kondisi
dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas
pemegang saham.
Sumber
:
http://0wi3.wordpress.com/2012/05/17/translasi-mata-uang-asing/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar