Kamis, 14 November 2013

Artikel Perekonomian Indonesia Menggunakan Pola Paragraf Deduktif dan Induktif



Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Deduktif)
Sebelumnya di periode Juli - September pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 0,2% dari 5,8% ke 5,6% dibanding kuartal sebelumnya. Sementara itu disebabkan menurunnya harga komoditas dan permintaan pasar, terjadi penekanan pada sektor ekspor Indonesia. Ditambah permintaan domestik dipengaruhi melonjaknya harga bahan bakar minyak dan kenaikan suku bunga. Sempat terjadi aksi demo di beberapa daerah yang disebabkan kenaikan BBM ini.
Efek dari ulah investor yang menarik dana segar mereka menjadikan Indonesia dan sebagian besar nagara berkembang lainnya dalam kondisi sulit. Faktor utama nya tak lain adalah banyak prediksi menyatakan bank sentral AS akan mengurangi program stimulus dan akan menaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan. Dampak dari  penurunan permintaan domestik dan melemahnya ekspor pada kuartal ketiga tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level terendah sejak empat tahun terakhir.
Kecemasan terhadap menurunnya laju ekonomi dan meluasnya defisit anggaran turut mempengaruhi tindakan investor dalam penarikan dana. Hal ini berdampak terhadap kurs rupiah tahun ini dan menjulangnya harga barang sehingga BI menaikan suku bunga kredit. Puncaknya terjadi kenaikan menjadi 7,25% di bulan September, ini merupakan rekor tertinggi sejak empat tahun terakhir. Para pakar menilai beberapa penyebab ini menjadikan melemahnya tingkat konsumsi domestik dan menggangu laju pertumbuhan ekonomi. Masih di bulan yang sama BI juga menurunkan target pertumbuhan ekonomi dibandingkan prediksi sebelumnya dari 5,8% - 6,2%  menjadi 5,5% - 5,9%.
Sementara itu orang nomer dua di Indonesia, Boediono juga mengatakan ditengah kondisi ekonomi global yang belum menentu cukup sulit bagi Indonesia dapat menyentuh angka pertumbuhan ekonomi diatas 6%. Akan tetapi beliau menegaskan tetap ada keyakinan adanya koreksi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun depan. Pendapat tersebut diungkap saat membuka acara Indonesia Investor Summit di Ritz Charlton, Jakarta, Kamis (7/11). Ditambahkan olehnya sekarang para pelaku usaha diharapkan dapat menerima angka pertumbuhan tersebut mengingat kondisi ekonomi global saat ini.
Terdapat beberapa faktor yang harus di waspadai, diantaranya konsistensi dalam menjaga bertumbuhnya kelas menengah, peningkatan pengelolaan SDA nasional dan yang paling utama adalah menjaga stabilitas situasi politik jelang Pemilu 2014 mendatang.
Jika Indonesia ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi banyak tugas yang harus dirampungkan oleh pihak pemerintah. Pertama yaitu problema infrastruktur yang sampai saat ini belum maksimal, penyediaan energi alternatif baru dan terakhir pemberantasan korupsi di negeri ini. Bagi bangsa Indonesia tentunya untuk menjalani dan memperbaiki hal yang telah disebut diatas membutuhkan waktu dan proses tersendiri. Sambil mempersiapkan semuanya kita dituntut selalu mengadakan koreksi disana-sini agar tercipta sinergi disemua lapisan sendi perekonomian Indonesia.
Penjelasan : Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat deduktif, karena induk kalimat atau gagasan pokoknya berada diawal kalimat.












Kenaikan UMP - Saat rapat keputusan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta 2013, banyak pelaku bisnis yang kecewa. Jelas saja kenaikan dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2,2 dinilai sangat signifikan. Perwakilan dari pengusaha pun mengambil keputusan walk out dari ruang rapat Dewan Pengupahan. Namun bertentangan dengan situasi dinatas dewan Pengupahan menyetujui penentuan UMP 2014 adalah sebesar Rp 2,4 juta walaupun buruh tetap meradang sebab mereka meminta kenaikan upah menjadi Rp 3,7 juta.

Lalu pengusaha berusaha menerima keputusan itu dan memohon buruh menyudahi demo - demo yang dilakukan. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan bahwa aksi mogok yang dilakukan buruh tersebut merugikan semua pihak. Hal ini berpengaruh pada iklim investasi. Menurutnya para pengusaha bisa saja pindah ke tempat yang lebih miring UMP-nya. Dia menambahkan jangan sampai para pengusaha merasa gerah dengan kondisi ini. Pernyataan tersebut disampaikan pada awal pekan ini di Jakarta.

Menanggapi lebih lanjut terhadap aksi buruh Aksi mogok kerja buruh Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kadin Jakarta mengungkap bahwa pengusaha mengalami kerugian material yang cukup tinggi. Di wilayah Kawasan Berikat Nusantara saja tercatat menyentuh angka Rp 50 miliar. Lebih rinci lagi ia menuturkan di rentan waktu 31 Oktober sampai 1 November saja kerugian sebesar Rp 500 juta ditanggung oleh satu perusahaan karena berhentinya lini produksi. Tinggal kita jumlah jika data menyebutkan jumlah perusahaan di wilayah tersebut sebanyak 97.

Ditambah lagi kerugian denda dari pihak pemesan, kerusakan prasarana, dan lain-lain. Maka dari itu Sarman berharap buruh menempuh jalur dialog melalui lembaga terkait daripada melakukan aksi mogok yang berujung berhentinya produksi perusahaan tempat buruh bekerja. Dengan kondisi tersebut para pengusaha merasa cemas akan masalah kenaikan UMP yang tiap tahunnya selalu meningkat. Salah satu solusinya adalah mengganti tenaga manusia dengan mesin yang nantinya digunakan untuk memangkas biaya produksi prusahaan.

Pengamat Ekonomi Faisal Basri berkata “Ya wajar kalau para pengusaha lebih memilih mesin di produksi mereka”. Ia juga bergumam di acara Apindo Training Center di Hotel Grand Melia, Jakarta, Rabu (6/11/2013) “Pemakaian mesin pada lini produksi makin lebih cepat dan mesin juga tidak pernah berdemo seperti buruh”. 

Mendukung pernyataan Faisal, Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengamini kenaikan UMP buruh sangat membebani rekan - rekannya sesama pengusaha. Baginya beberapa solusi yang dapat ditempuh pengusaha yakni relokasi dan ekspansi ke daerah dengan upah buruh yang kompetitif atau mengganti tenaga manusia dengan mesin.

Selain cemas para pengusaha juga merasa tidak puas atas hasil keputusan UMP tahun 2013 ini namun mereka harus dapat bertahan. Suryadi berpesan disamping kenaikan UMP tahun ini para buruh diharapkan bisa meningkatkan produktivitas mereka. Mengingat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih berada di peringkat ke-103 dunia maka pada masa akan datang jika masalah pendidikan buruh belum menunjukkan peningkatan maka tenaga kerja asing dirasa lebih menggiurkan.
Penjelasan : Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat induktif, karena induk kalimat atau gagasan pokoknya berada di akhir kalimat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar